ABSTRAK

Pada masa sekarang ini, sistem otomasi menjadi aspek penting dalam proses manufakturing
karena mampu mengintegrasikan proses manufaktur sehingga menjadi lebih efektif dan
efisien. PLC atau Programmable Logic Controller merupakan salah satu jenis sistem otomasi.
Banyak industri menggunakan PLC sebagai alat pengendali otomatis pada proses manufaktur
untuk mengendalikan semua jenis proses. Sebagai contohnya adalah proses transportasi
batubara pada industri pembangkit listrik. Batubara dapat dibakar karena elemen utamanya
adalah karbon, hidrogen dan oksigen. Pada desain prototype early warning system, jika
sensor thermocouple mendeteksi temperatur melebihi set poin yang ditentukan (200°C),
maka PLC akan memberikan perintah untuk mematikan belt conveyor. Hasil dari prototype
ini dapat digunakan pada sistem transportasi batubara sebagai early warning system. Desain
dari prototype early warning system dapat mendeteksi dan mencegah kebakaran akibat
terbakarnya batubara.

PENDAHULUAN

Sistem otomasi tidak dapat dipisahkan dari sistem industri khususnya di Indonesia. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis membantu manusia untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan cara yang lebih mudah. Pada industri, sistem ini dapat membuat kegiatan produksi yang terintegrasi didalamnya menjadi lebih efektif dan efisien. Salah satu jenis sistem otomasi yang ada adalah PLC atau Programmable Logic Contoller. Banyal industri yang menggunakan PLC sebagai alat kontrol otomatis pada kegitan produksi. Salah satu contohnya adalah pada proses transportasi pengangkutan batubara pada industri seperti pembangkit listrik, industri semen, industri baja, dan yang lainnnya.
PLTU Ombilin Sawahlunto merupakan salah satu industri pembangkit listrik yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Pada saat kegiatan pengangkutan batubara menggunakan belt conveyor, batubara tersebut bisa saja terbakar karena unsur utama dari batubara adalah senyawa karbon, hidrogen, dan oksigen. Hal ini tentunya dapat merugikan perusahaan dan juga menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan karena asap batubara yang terbakar sangat berbahaya bagi kesehatan. Perancangan early warning system dalam pengangkutan batubara dengan kontrol otomatis menggunakan PLC dapat dibuat
dalam suatu bentuk prototype agar bisa dijadikan solusi untuk permasalahan pada jalur transportasi pengakutan batubara. Perancangan prototype early warning system ini dapat memberikan respon secara cepat jika terjadi permasalahan. Hal ini sangat penting untuk pengambilan keputusan selanjutnya terhadap permasalahan yang terjadi, seperti mematikan conveyor. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan prototype early warning system pada proses pengangkutan batubara guna mendeteksi dan
mencegah terjadinya kebakaran.

KAJIAN PUSTAKA

  • BATU BARA

Batubara merupakan bahan bakar padat yang berasal dari makroorganisme terutama tersusun atas lignin dan selulosa yang mengalami perubahan komposisi susunan karena proses biokimia (metamorfosa) pada
tekanan dan temperatur tertentu dalam rentang waktu yang sangat panjang.

  • CONVEYOR

Conveyor digunakan ketika material akan berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya. Conveyor digunakan sebagai alat transportasi perpindahan benda atau barang yang dapat berupa gumpalan, butiran atau bentuk lainnya.

  • SISTEM

Sistem dapat diartikan sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang meliputi [4]: Mempunyai komponen (components), Mempunyai batas (boundary), Mempunyai penghubung/antar muka (interface), Mempunyai masukan (input), Mempunyai pengolahan (processing), dan mempunyai Keluaran (output)

  • Sensor, Transduser dan Aktuator

Sensor adalah alat untuk mendeteksi dan mengukur suatu besaran fisis berupa variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia dengan diubah menjadi tegangan dan arus lsitrik. Beberapa jenis sensor yang sering dijumpai di dunia industri antara lain : Sensor Proximity, Sensor Temperatur (Thermocouple, Resistance temperature detector (RTD), Termistor, IC sensor) Transduser adalah alat yang mengubah suatu energi dari satu bentuk ke bentuk lain yang merupakan elemen penting dalam sistem pengendali. Secara umum transduser dibedakan menjadi dua, yaitu tranduser input yang akan mengubah energi non-listrik menjadi energi listrik dan tranduser output
yang merupakan kebalikanya yakni mengubah energi listrik menjadi energi non-listrik. Aktuator dan sensor termasuk ke dalam keluarga tranduser. Aktuator merupakan transduser output dan sensor termasuk dalam tranduser input. Aktuator atau penggerak, dalam pengertian listrik adalah setiap alat yang mengubah sinyal listrik menjadi gerakan mekanis. Beberapa contoh jenis aktuator yang umum dipakai antara lain :

  1. Relai, adalah alat yang dioperasikan dengan listrik dan secara mekanis mengontrol penghubungan rangkaian listrik
  2. Stepper, adalah alat yang mengubah pulsa listrik yang diberikan menjadi gerakan rotor discret (berlainan) yang disebut step (langkah).
  3. Motor DC, adalah alat yang mengubah pulsa listrik menjadi gerak, mempunyai prinsip dasar yang sama dengan motor stepper namun gerakannya bersifat kontinyu atau berkelanjutan.

Comments are closed