Minuman menjadi kebutuhan bagi manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekali minuman dalam kemasan yang diproduksi oleh industri baik industri skala kecil, menengah maupun skala besar. Saat ini di Indonesia sudah banyak sekali perusahaan-perusahaan produksi minuman dalam kemasan. Tercatat ada 10 perusahan dengan saham terbesar di Indonesia yang memproduksi minuman dalam kemasan.
Dalam produksi minuman dalam kemasan setidaknya ada 2 proses, yaitu pengisian dan penutupan botol. Pada produksi skala industri tentunya perlu efisiensi waktu sehingga dalam waktu tertentu dapat memproduksi minuman dalam jumlah yang banyak.
Pembuatan sistem menggunakan PLC menjadi solusi agar produksi minuman dalam kemasan menjadi efisien.
Menurut NEMA ( National Electrical Manufacturers Association) PLC adalah Perangkat elektronik digital yang menggunakan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi dan mengimplementasikan fungsi tertentu seperti logika pemrograman, sequence, timer, counter dan operasi aritmatika untuk mengontrol mesin elektronik dan proses teknis.
Dalam sistem ini, PLC digunakan sebagai kontroller dan terdapat komponen lain sebagai additional agar sistem ini berjalan. Berikut komponen yang dapat digunakan dalam pembuatan PLC base automatic beverage bottle filling.
- Push Button
- LED
- Sensor proximity
- Catu daya atau power supply
- Motor 3 fasa
- Solenoid Valve
- Double acting silinder
- Kontaktor

Gambar diatas merupakan salah satu logic flow chart untuk PLC-base automatic beverage bottle filling.

Gambar di atas merupakan salah satu logic untuk wiring plc base automatic beverage bottle filling. Adapun cara kerja sistem ini adalah:
- Push button On digunakan sebagai button untuk menyalakan sistem.
- Lalu LED akan menyala sebagai lampu indikator ON system.
- lalu konveyor akan berjalan hingga pada sensor proximity pertama mendeteksi botol dan melakukan pengisian botol dan konveyor berhenti.
- setelah penuh maka konveyor akan berjalan kembali menuju sensor proximity kedua, jika terdeteksi oleh sensor, konveyor akan berhenti dan stemper berjalan untuk melakukan penutupan botol.
Jika kita estimasikan waktu sistem ini berjalan, berikut uraiannya.

dari estimasi waktu diatas, diperkirakan pengisian satu botol kemasan akan menghabiskan waktu selam 26 detik. estimasi tersebut hanyalah perkiraan, pengaturan sistem dapat diatur dalam program.
itulah salah satu logic sistem yang dapat digunakan untuk sistem PLC base automatic beverage bottle filling. dengan adanya sistem seperti ini, maka industri seperti industri F&B akan lebih efisiensi.
Note for KIKD:
- PRE = penerapan inverter DC to AC
- SPE = PLC sebagai controller
- PKK = penerapan proses kerja
Comments are closed